Alamat : Jalan Raya Kamolan Banjarejo KM01 Seren, Sendangwungu,Blora

Hari Santri 2020

Upacara Hari Santri Ponpes Annur Sereng Sendangwungu Oleh Kepala Sekolah

Hari Anak Sedunia

Foto bersama dalam memperingati Hari Anak Sedunia bersama Guru dan Karyawan

PRAMUKA

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

UPACARA RUTIN

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

HARI ANAK SEDUNIA

SEKILAS


Sejarah Hari Anak Sedunia

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merekomendasikan agar semua negara harus memberikan perayaan sebuah acara tahunan dari tahun 1956 yang dikenal sebagai Hari Anak Sedunia atau Universal Children’s Day pada tanggal 14 Desember 1954. Sejarah Hari Anak Sedunia tersebut dimulai tahun 1946, saat Majelis Umum PBB membentuk UNICEF (United Nations International Children’s Emergency Fund) yang bertugas menyediakan bantuan darurat berupa makanan dan perawatan kesehatan bagi anak-anak korban Perang Dunia II. Baca juga negara yang terlibat Perang Dunia 2, kronologi Perang Dunia 2, dan penyebab Perang Dingin.
Dengan adanya hal ini, tugas UNICEF pun bertambah. UNICEF tidak hanya memberikan bantuan makanan dan kesehatan, tetapi juga menyelamatkan kehidupan anak-anak; memberikan perlindungan yang layak, membela hak-hak mereka, dan menyelenggarakan pendidikan untuk membantu mengasah serta mewujudkan potensi dari mulai masa kanak-kanak hingga remaja. Akhirnya, sejak tahun 1953 UNICEF pun dijadikan sebagai badan tetap PBB dengan sedikit perbedaan nama menjadi United Nations Children’s Fund, tetapi singkatannya tetap sama: UNICEF.
Hari Anak Sedunia ini diperingati untuk mendorong persaudaraan dan pemahaman antara anak-anak di seluruh dunia dan memajukan kesejahteraan anak-anak. PBB menyarankan agar masing-masing negara memilih tanggal yang tepat dan sesuai untuk kesempatan ini. Majelis Umum PBB merekomendasikan supaya semua negara menetapkan Hari Anak pada tanggal yang ‘sesuai’. Banyak negara menghormati usulan ini dan Hari Anak Sedunia telah dirayakan setiap tanggal 20 November setiap tahunnya. Namun, terdapat beberapa negara, seperti Australia dan India, yang memilih berbagai tanggal berbeda sepanjang tahun untuk merayakan hari ini.
Setelah penentuan Hari Anak Sedunia, aktivitas yang berfokus pada anak dilanjutkan dengan Deklarasi Hak Anak (Declaration of the Rights of the Child) pada tanggal 20 November 1959. Deklarasi tersebut menghasilkan 10 prinsip perlindungan anak dan menegaskan tanggung jawab untuk melindungi anak mulai dari dalam kandungan hingga setelah dilahirkan.
Pada tanggal 20 November 1989, PBB menyampaikan Konensi Hak Anak (Convention on the Rights of the Child) yang mengubah cara pandang dan perlakuan terhadap anak. Anak tidak hanya dipandang sebagai milik orang tua, tetapi memliki hak sebagaimana manusia lainnya. Anak-anak memiliki hak misalnya hak untuk hidup, sehat, berkeluarga, belajar, bermain, dilindungi dari eksploitasi, kekerasan, pelecehan, dan diskriminasi.
Konvensi Hak-Hak Anak
Konvensi Hak Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa ialah sebuah konvensi internasional yang meregulasi hak anak-anak yang meliputi hak politik, sipil, sosial, ekonomi, dan kultural anak-anak. Negara-negara yang meratifikasi konvensi ini terikat untuk menjalankannya sesuai dengan hukum internasional. Pelaksanaan Konvensi Hak-Hak Anak ini diawasi oleh Komite Hak-Hak Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa yang anggota-anggotanya terdiri dari berbagai negara di seluruh dunia. Setiap tahunnya, Komite ini memberikan laporan kepada Komite Ketiga Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mendengar pernyataan ketua Komite Hak-Hak Anak dan mengadopsi resolusi mengenai Hak-Hak Anak.
Pemerintah negara yang meratifikasi konvensi ini diharuskan untuk melaporkan dan hadir dihadapan Komite Hak-Hak Anak secara berkala untuk mengevaluasi pencapaian dalam mengimplementasikan Konvensi ini dan status hak-hak anak dalam negara tersebut. Laporan setiap negara tersebut beserta pandangan tertulis komite dapat diakses di situs web komite.
Majelis Umum PBB mengadopsi Konvensi Hak-Hak ini dan terbuka untuk penandatanganan pada tanggal 20 November 1989 (pada peringatah 30 tahun Deklarasi Hak-Hak Asasi Anak). Kovensi tersebut berlaku pada 2 September 1990 setelah sejumlah negara yang meratifikasi mencapai syarat. Sebanyak 193 negara telah meratifikasinya sampai dengan Desember 2008, meliputi keseluruhan negara-negara anggota PBB, kecuali Amerika Serikat dan Somalia.
Pada tanggal 25 Mei 2000, dua protokol tambahan juga diadopsi oleh konvensi ini. Protokol Tambahan tersebut mengenai Keterlibatan Anak-Anak dalam Konflik Senjata yang membatasi keterlibatan anak-anak dalam konflik-konflik militer dan Protokol Tambahan Konvensi Hak-Hak Anak mengenai Perdagangan Anak-Anak, Prostitusi Anak-Anak, dan Pornografi Anak-Anak melarang perdagangan, prostitusi, dan pornografi anak-anak. Kedua Protokol Tambahan tersebut telah diratifikasi oleh lebih dari 120 negara.
Konvensi Hak Anak ini secara umum mengartikan seorang anak sebagai orang yang berusia di bawah 18 tahun, kecuali jika sudah ditentukan oleh hukum negara yang bersangkutan. Berdasarkan Konvensi ini, ada sepuluh hak yang wajib diberikan orangtua untuk anak-anak yakni:
  • Hak anak untuk bermain
  • Hak anak untuk mendapatkan pendidikan
  • Hak anak untuk mendapatkan perlindungan
  • Hak anak untuk mendapatkan nama (identitas)
  • Hak anak untuk mendapat status kebangsaan
  • Hak anak untuk mendapatkan makanan
  • Hak anak untuk mendapatkan akses kesehatan
  • Hak anak untuk mendapatkan rekreasi
  • Hak anak untuk mendapatkan kesamaan
  • Hak anak untuk berperan dalam pembangunan
Share:

VISI MISI





Visi MTs An Nur Banjarejo adalah sebagai berikut:
MencetakGenerasi Islam ASWAJA yang Qurani , Cerdas , Beraklakul Karimah,danMenguasai IPTEK.
Indikator Visi:

a.    Terbentuknya peserta didik yang beriman kepada Allah SWT yang berhaluan Islam ala Ahlus Sunah Wal Jamaah An Nahdliyah.

b.    Terciptanya peserta didik yang cerdas dan berprestasi dibidang akademik dan non-akademik

c.    Terbentuknya kepribadian yang berbudaya, , berakhlakulkarimah,dan disiplin dalam kegiatan belajar mengajar

d.    Menghasilkan lulusan yang menguasai IPTEK sehingga mampu bersaing pada era baru dan eksis pada masyarakat
MISI MADRASAH
Untuk melaksanakanvisitersebut di atas, MTs An Nur Banjarejotelahmenentukanmisi-misinyasebagaiberikut :

a.   Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, kajian, pemahaman, dan pendalaman agama Islam, serta kegiatan-kegiatan ibadah yang berhaluan pada Islam ala Ahlus Sunah Wal Jamaah An Nahdliyah
b.   Menumbuhkan minat dan semangat belajar siswa guna mendukung peningkatan prestasi peserta didik
c.    Melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
d.   Memantapkan kegiatan ekstra kurikuler untuk menggali potensi siswa dibidang Imtaq, Iptek (TIK), organisasi, seni budaya, dan olahraga
e.   Meningkatkan disiplin dan budi pekerti melalui kegiatan ibadah,  kepesantrenan, dan organisasi
f.     Melaksanakan kompetensi pengembangan diri (KPD) untuk mengembangkan bakat dan minat siswa sehingga terwujudnya sifat terampil dalam menghadapi hidup
g.   Menggunakan alat-alat teknologi dalam proses belajar mengajar.
Share:

Asmaul Husna

Asmaul Husna merujuk kepada nama-nama, sebutan, gelar, sekaligus sifat-sifat Allah SWT yang indah dan baik. Istilah Asmaul Husna juga dikemukakan oleh Allah SWT dalam Surat Thaha:8 yang artinya:
“Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia mempunyai asmaa’ul husna (nama-nama yang baik)” (Q.S. Thaha:8).
Allah SWT juga berfirman dalam Surat Al-Baqara:31 dan Al-Ar’raaf:130, sebagai berikut:
“Milik Allahlah nama-nama yang indah, dan mohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama tersebut” (Al-A’raaf:180)
“Dia telah mengajari Adam seluruh nama” (Q.S Al-Baqarah:31)
Nama Allah yang mulia dan agung tersebut merupakan kebesaran dan kekuasaan Allah, sebagai pencipta serta pemelihara alam semesta beserta segala isinya ini. Bagi seorang muslim salah satu cara mengenal Allah adalah dengan mempelajari sifat-sifat Allah serta mengenal 99 asma Allah (99 nama Allah).
Berikut 99 Asmaul Husna (99 nama baik allah) beserta Arti nama allah dalam bahasa indonesia:
No Nama Indonesia Arab

Allah Allah الله
1 Ar Rahman Allah Yang Maha Pengasih الرحمن
2 Ar Rahiim Allah Yang Maha Penyayang الرحيم
3 Al Malik Allah Yang Maha Merajai (bisa di artikanRaja dari semua Raja) الملك
4 Al Quddus Allah Yang Maha Suci القدوس
5 As Salaam Allah Yang Maha Memberi Kesejahteraan السلام
6 Al Mu`min Allah Yang Maha Memberi Keamanan المؤمن
7 Al Muhaimin Allah Yang Maha Mengatur المهيمن
8 Al `Aziiz Allah Yang Maha Perkasa العزيز
9 Al Jabbar Allah Yang Memiliki Mutlak Kegagahan الجبار
10 Al Mutakabbir Allah Yang Maha Megah, Yang MemilikiKebesaran المتكبر
11 Al Khaliq Allah Yang Maha Pencipta الخالق
12 Al Baari` Allah Yang Maha Melepaskan (Membuat,Membentuk, Menyeimbangkan) البارئ
13 Al Mushawwir Allah Yang Maha Membentuk Rupa(makhluknya) المصور
14 Al Ghaffaar Allah Yang Maha Pengampun الغفار
15 Al Qahhaar Allah Yang Maha Menundukkan / Menaklukkan Segala Sesuatu القهار
16 Al Wahhaab Allah Yang Maha Pemberi Karunia الوهاب
17 Ar Razzaaq Allah Yang Maha Pemberi Rezeki الرزاق
18 Al Fattaah Allah Yang Maha Pembuka Rahmat الفتاح
19 Al `Aliim Allah Yang Maha Mengetahui (MemilikiIlmu) العليم
20 Al Qaabidh Allah Yang Maha Menyempitkan(makhluknya) القابض
21 Al Baasith Allah Yang Maha Melapangkan(makhluknya) الباسط
22 Al Khaafidh Allah Yang Maha Merendahkan(makhluknya) الخافض
23 Ar Raafi` Allah Yang Maha Meninggikan(makhluknya) الرافع
24 Al Mu`izz Allah Yang Maha Memuliakan(makhluknya) المعز
25 Al Mudzil Allah Yang Maha Menghinakan(makhluknya) المذل
26 Al Samii` Allah Yang Maha Mendengar السميع
27 Al Bashiir Allah Yang Maha Melihat البصير
28 Al Hakam Allah Yang Maha Menetapkan الحكم
29 Al `Adl Allah Yang Maha Adil العدل
30 Al Lathiif Allah Yang Maha Lembut اللطيف
31 Al Khabiir Allah Yang Maha Mengenal الخبير
32 Al Haliim Allah Yang Maha Penyantun الحليم
33 Al `Azhiim Allah Yang Maha Agung العظيم
34 Al Ghafuur Allah Yang Maha Memberi Pengampunan الغفور
35 As Syakuur Allah Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai) الشكور
36 Al `Aliy Allah Yang Maha Tinggi العلى
37 Al Kabiir Allah Yang Maha Besar الكبير
38 Al Hafizh Allah Yang Maha Memelihara الحفيظ
39 Al Muqiit Allah Yang Maha Pemberi Kecukupan المقيت
40 Al Hasiib Allah Yang Maha Membuat Perhitungan الحسيب
41 Al Jaliil Allah Yang Maha Luhur الجليل
42 Al Kariim Allah Yang Maha Pemurah الكريم
43 Ar Raqiib Allah Yang Maha Mengawasi الرقيب
44 Al Mujiib Allah Yang Maha Mengabulkan المجيب
45 Al Waasi` Allah Yang Maha Luas الواسع
46 Al Hakim Allah Yang Maha Bijaksana الحكيم
47 Al Waduud Allah Yang Maha Mengasihi الودود
48 Al Majiid Allah Yang Maha Mulia المجيد
49 Al Baa`its Allah Yang Maha Membangkitkan الباعث
50 As Syahiid Allah Yang Maha Menyaksikan الشهيد
51 Al Haqq Allah Yang Maha Benar الحق
52 Al Wakiil Allah Yang Maha Memelihara الوكيل
53 Al Qawiyyu Allah Yang Maha Kuat القوى
54 Al Matiin Allah Yang Maha Kokoh المتين
55 Al Waliyy Allah Yang Maha Melindungi الولى
56 Al Hamiid Allah Yang Maha Terpuji الحميد
57 Al Muhshii Allah Yang Maha Mengalkulasi(Menghitung Segala Sesuatu) المحصى
58 Al Mubdi` Allah Yang Maha Memulai المبدئ
59 Al Mu`iid Allah Yang Maha MengembalikanKehidupan المعيد
60 Al Muhyii Allah Yang Maha Menghidupkan المحيى
61 Al Mumiitu Allah Yang Maha Mematikan المميت
62 Al Hayyu Allah Yang Maha Hidup الحي
63 Al Qayyuum Allah Yang Maha Mandiri القيوم
64 Al Waajid Allah Yang Maha Penemu الواجد
65 Al Maajid Allah Yang Maha Mulia الماجد
66 Al Wahid Allah Yang Maha Tunggal الواحد
67 Al Ahad Allah Yang Maha Esa الاحد
68 As Shamad Allah Yang Maha Dibutuhkan, TempatMeminta الصمد
69 Al Qaadir Allah Yang Maha Menentukan, MahaMenyeimbangkan القادر
70 Al Muqtadir Allah Yang Maha Berkuasa المقتدر
71 Al Muqaddim Allah Yang Maha Mendahulukan المقدم
72 Al Mu`akkhir Allah Yang Maha Mengakhirkan المؤخر
73 Al Awwal Allah Yang Maha Awal الأول
74 Al Aakhir Allah Yang Maha Akhir الأخر
75 Az Zhaahir Allah Yang Maha Nyata الظاهر
76 Al Baathin Allah Yang Maha Ghaib الباطن
77 Al Waali Allah Yang Maha Memerintah الوالي
78 Al Muta`aalii Allah Yang Maha Tinggi المتعالي
79 Al Barru Allah Yang Maha Penderma (MahaPemberi Kebajikan) البر
80 At Tawwaab Allah Yang Maha Penerima Tobat التواب
81 Al Muntaqim Allah Yang Maha Pemberi Balasan المنتقم
82 Al Afuww Allah Yang Maha Pemaaf العفو
83 Ar Ra`uuf Allah Yang Maha Pengasuh الرؤوف
84 Malikul Mulk Allah Yang Maha Penguasa Kerajaan(Semesta) مالك الملك
85 Dzul Jalaali WalIkraam Allah Yang Maha Pemilik Kebesaran danKemuliaan ذو الجلال و الإكرام
86 Al Muqsith Allah Yang Maha Pemberi Keadilan المقسط
87 Al Jamii` Allah Yang Maha Mengumpulkan الجامع
88 Al Ghaniyy Allah Yang Maha Kaya الغنى
89 Al Mughnii Allah Yang Maha Pemberi Kekayaan المغنى
90 Al Maani Allah Yang Maha Mencegah المانع
91 Ad Dhaar Allah Yang Maha Penimpa Kemudharatan الضار
92 An Nafii` Allah Yang Maha Memberi Manfaat النافع
93 An Nuur Allah Yang Maha Bercahaya (Menerangi,Memberi Cahaya) النور
94 Al Haadii Allah Yang Maha Pemberi Petunjuk الهادئ
95 Al Badii’ Allah Yang Maha Pencipta Yang TiadaBandingannya البديع
96 Al Baaqii Allah Yang Maha Kekal الباقي
97 Al Waarits Allah Yang Maha Pewaris الوارث
98 Ar Rasyiid Allah Yang Maha Pandai الرشيد
99 As Shabuur Allah Yang Maha Sabar الصبور

Pengertian Asmaul Husna

Arti secara Bahasa dan Istilah

Kata asmaul husna berasal dari bahasa arab Al-Asmaau yang memiliki arti nama-nama, beberapa nama dan al-Husnaa yang berarti yang baik, yang indah. Sedang Menurut istilah, asmaul husna berarti nama-nama yang indah bagi Allah. Asmaul Husna hanya layak disandang oleh Allah SWT, sesuai kebesaran dan keagungan-Nya. Asmaul husna Allah bersifat sempurna, sedangkan nama-nama baik bagi manusia banyak memiliki kelemahan.

nama-nama yang baik bagi Allah

Sejarah Diturunkan Ayat tentang Asmaul Husna

Di dalam kitab asbabunnuzul diterangkan bahwa pada suatu hari Rasulullah melakukan shalat di Mekah dan berdoa dengan kata-kata: “Ya Rahman, Ya Rahim”. kemudian Doa tersebut terdengar oleh sebagian kaum musyrikin. saat itu kamu musyrikin berkata, “Perhatikan orang yang murtad dari agamanya! dia melarang kita menyeru dua Tuhan, dan ia sendiri menyeru dua Tuhan”.
Dari adanya ucapan tersebut, turunlah Surat Al-Isra:110:
 قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَٰنَ ۖ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا
Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalat mu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu”.(Q.S. Al-Isra:110)
Berdasarkan Surat Al-Isra:110, kaum musyrikin mengira bahwa Rasulullah, menyebut nama Allah dan Ar-Rahman karena sepengetahuan mereka di daerah Yamamah ada orang yang mempunyai nama Rahman. Dengan turunnya Q.S. al-Isra ayat 110, hal tersebut mematahkan dugaan mereka (kaum musyrikin). kemudian Pada ayat lain, Allah SWT berfirman:
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Hanya milik Allah Asmaul Husna, maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam nama-nama Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”. (Q.S. Al-A’raf:180).
Ayat diatas mengajarkan kepada kita agar menyebut nama Allah SWT dengan nama kebesaranNya, yakni dengan asmaul husna.
Setelah anda mengetahui nama-nama yang baik bagi allah / 99 Asmaul Husna beserta artinya, sekarang tugas anda adalah meng iman ni atau mempercayai kebesaran Allah tersebut dengan segala sifatnya. akhir kata sekian Artikel tentang 99 Asmaul Husna (Lengkap Arti dan Penjelasan), semoga bermanfaat
Share:

Mengenal Ponpes An-Nur Seren, Mondok Sambil Sekolah Formal

Mengenal Ponpes An-Nur Seren, Mondok Sambil Sekolah Formal
 

Aktifitas belajar di SMK An-Nur Seren Banjarejo yang terintegrasi dengan Pondok Pesantren An-Nur. (foto: dok-ponpes)


BLORA. Tidak pernah terpikir oleh KH Ali Muchdhor, S.Pd., M.Pd.I membangun dan memiliki sebuah pondok pesantren (Ponpes). Namun sejak menjadi pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Blora tahun 1986, membuatnya kerap disindir rekan-rekannya. “Puluhan tahun dadi pengurus NU kok gak dhuwe pondok.” begitu sindiran rekan-rekannya ketika itu. Sindiran tersebut kerap terngiyang-ngiyang dalam pikiran KH Ali Muchdhor.

Sebelum memutuskan membangun ponpes, KH Ali Muchdhor sebenarnya telah mengasuh empat orang santri sekitar tahun 2006. Sembari bersekolah di MTs Maarif Blora, keempat orang itu menginap sekaligus mengaji di rumah KH Ali Muchdhor. Jarak MTs Maarif di Kota Blora dengan kediaman Ali Muchdhor di Dukuh Seren Desa Sendangwungu Kecamatan Banjarejo sekitar lima kilometer.

“Mereka menginap di rumah saya sekaligus bantu-bantu saya ngopeni (memelihara-red) sapi,’’ ujar suami dari Nyai Hj Sulini Afifah, S.Pd., SD menceritakan sejarah berdirinya pesantren, Kamis (6/4/2017).

Upacara bendera di lapangan utama SMK An-Nur sekaligus kawasan Ponpes An-Nur
milik KH Ali Muchdhor. (foto: dok-ponpes)
Keberadaan empat orang santri yang juga menjadi siswa di sekolah formal itu sekaligus untuk pembuktian bahwa sekolah maupun ngaji bisa berjalan beriringan. “Ketika itu saya ingin membuktikan anak sekolah itu mau gak diajari kitab kuning. Sebab ada persepsi di masyarakat yang memandang sekolah itu ganggu ngaji atau sebaliknya. Ternyata bisa dibuktikan. Awalnya mereka tidak bisa ngaji menjadi bisa ngaji sembari sekolah. Prestasi mereka di sekolah juga tergolong bagus. Jadi, sebenarnya bisa saling beriringan antara mondok dan sekolah,’’ tegas Ali Muchdhor saat ditemui di kediamannya, Kamis (6/4/2017).

Pernah menjabat kepala sekolah SD dan pengawas SD, membuat Ali Muchdhor memiliki banyak teman di lingkup guru maupun di Dinas Pendidikan Blora. Suatu ketika kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Blora yang ketika itu dijabat Marsono pernah menyarankan agar Ali Muchdhor membangun sebuah SMK. Saran tersebut bukan tanpa alasan. Di tahun 2007-2008 pemerintah pusat tengah gencar-gencarnya mengkampanyekan memperkuat SMK. Setiap daerah ketika itu diminta membangun SMK-SMK baru agar rasio SMK dan SMA bisa lebih imbang.

KH Ali Muchdhor bersama Hj.Sulini Afifah pengasuh Ponpes An-Nur.
(foto: dok-ponpes)
“Jenengan bangun SMK, Yi. Nanti saya bantu-bantu. Apalagi jenengan kan sudah punya pondok,’’ tandas Ali Muchdhor menirukan saran Marsono.

Dari saran itulah Ali Muchdhor memberanikan diri membangun sebuah SMK. “Ketika itu saya berpikir, pondok itu sulit maju jika tidak ditopang adanya sekolah formal di lingkungan pondok. Sekarang kan hampir semua pondok seperti itu, hanya beberapa pondok saja yang masih bertahan dengan tidak membuka pendidikan formal,’’ katanya.

Niat membangun sebuah pondok sekaligus SMK mendapat dukungan penuh keluarga dan rekan-rekannya. Bahkan sang mertua memberikan support khusus dengan mempersilahkan Ali Muchdhor menjual sapi.

“Kebetulan mertua saya itu orang berada, seorang modin di Seren yang ekonominya kuat. Saat hendak membangun masjid, saya bilang ke mertua saya. Pak, sapinya saya jual. Mertua saya mempersilahkannya,’’ lanjutnya.

Adapun pemilihan lokasi pembangunan di Dukuh Seren karena Ali Muchdhor bertempat tinggal di dusun tersebut. ‘’Saya asalnya dari Desa Plosorejo, Kecamatan Banjarejo. Di Dukuh Seren ini saya ikut istri,’’ tandasnya.

Keluarga besar pengasuh Pondok Pesantren An-Nur. (foto: dok-ponpes)
Didampingi kepala sekolah SMK An Nur, Purwanto, Ali Muchdhor yang juga ketua Yayasan An Nur menceritakan, saat kali pertama berdiri di tahun pelajaran 2008-2009, SMK An Nur membuka satu jurusan yakni jurusan Akutansi. Siswa yang mendaftar ketika itu sekitar 20-an orang. Beberapa dari mereka juga mondok di Ponpes An Nur yang masih berada satu komplek dengan SMK. Lambat laun SMK dan pondok berkembang.

Kini SMK mempunyai dua kompetensi keahlian yakni Akutansi dan Teknik Kendaraan Ringan. SMK An Nur juga telah terakreditasi BAN-S/M). “Jumlah siswanya kini sekitar 253 siswa. Satri saya yang pertama mondok ke saya juga mengajar di SMK An Nur,’’ kata bapak dari Wakil Bupati (Wabup) Blora H Arief Rohman ini.

Pembangunan MTs
Berbeda dengan pendirian SMK yang relatif lancar, pembangunan MTs An Nur, kata Ali Muchdhor, menemui sejumlah kendala. Dia yang juga menjabat wakil rois syuriah NU Blora ini mengungkapkan tidak sedikit pihak yang menentang pembangunan MTs An Nur. Mereka khawatir keberadaan MTs An Nur bisa berdampak pada menurunnya jumlah murid di sekolah yang sudah ada.

Santri mengikuti kegiatan Kirab Hari Santri Nasional 22 Oktober 2016 silam. (foto: dok-ponpes)
Ali Muchdhor menceritakan, awal mula berdirinya MTs An Nur. Menurutnya ketika itu ada enam orang santri yang memintanya mendirikan MTs. Sebab, selain ingin mondok, santri itupun hendak sekolah MTs. “Saya lantas berpikir, mosok saya harus belikan mereka enam sepeda untuk menuju sekolah MTs di kota. Apa tidak lebih baik di sini saja dibangun MTs,’’ paparnya.

Dari pemikiran itulah Ali Muchdhor mulai merintis pembangunan MTs. Setelah semua sarana dan prasarana terbangun, MTs itupun diresmikan. Tak tanggung-tanggung, peresmian dilakukan Ketua Umum PBNU KH Aqil Siraj, Kamis 10 Oktober 2013. Saat awal menerima siswa, tercatat jumlah siswa yang mendaftar sebanyak 54 orang. Kini jumlah siswa lebih dari 200 orang.

“Jadi sebenarnya pondok, SMK dan MTs ini masih baru, karena memang dari awal tidak bercita-cita mendirikan pondok pesantren,’’ kata kyai penyandang gelar magister psikologi pendidikan Islam dari Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang ini.

Lantaran sejak awal tidak pernah bercita-cita membangun pondok pesantren yang dilengkapi pendidikan formal, Ali Muchdhor pun sempat merelakan kitab kuning yang dimilikinya semasa mondok diberikan kepada rekan-rekannya yang menjadi kyai.

“Dulu saat awal-awal ngajar di pondok sendiri sempat bingung, lha wong kitabnya saya berikan ke teman-teman,’’ ucapnya.

Dia menambahkan selepas lulus SMP di Blora, Ali Muchdhor sempat nyantri di sejumlah pondok pesantren. Diawali di ponpes Annuroniyah Sulang, Rembang. Kemudian di ponpes Futuhiyyah, Mranggen, Demak. Selanjutnya di ponpes Mambaul Ulum, Pakis, Tayu Pati, ponpes Al Ittihad, Poncol Popongan Bringin, Kabupaten Semarang dan terakhir di ponpes Sirojul Hikmah, Tanggir, Singgahan Tuban. ‘’Saya mondoknya pindah-pindah. Setelah mondok, kemudian saya sekolah KPG ijasahnya SPG,’’ ungkap alumnus IKIP PGRI Semarang ini.

Ali Muchdhor menyadari, antar sekolah bersaing untuk mendapatkan siswa. Menjelang tahun pelajaran baru, sekolah-sekolah melakukan sosialisasi ke sekolah lainnya di jenjang yang lebih rendah. Menurutnya, hal itu wajar dan An Nur juga melakukan hal itu.

“Kita mempunyai kewajiban untuk terus meningkatkan kualitas pengajaran. Sekolah yang berbasis pondok pesantren Insya Allah akan semakin diminati masyarakat,’’ ujar Ali Muchdhor yang pernah menjadi PNS guru SD, kepala sekolah SD dan terakhir menjabat pengawas SD Kecamatan Banjarejo sebelum pensiun 1 Juli 2015.

Menurutnya, tidak semua siswa SMK dan MTs An Nur mondok di ponpes An Nur. Yang mondok hanya sekitar 85 orang, terbanyak adalah siswa MTs. Namun Ali Muchdhor menyatakan, pembelajaran di pondok juga diterapkan kepada para siswa MTs dan SMK. Mereka diharuskan sudah harus tiba di sekolah pukul 06.30 Wib. Proses pembelajaran diawali dengan sholat Dhuha. Selain itu, para siswa sekolah formal juga diupayakan bisa hapal Alquran minimal dua juz.

“Khusus untuk santri, minimal bisa baca kitab kuning. Oleh karena itu kepada mereka diajarkan nahwu shorof,’’ tandas kyai yang juga dosen di dua sekolah tinggi di Blora ini.

Selain pengajaran di ponpes dan sekolah, hal lainnya yang sempat terpikir oleh Ali Muchdhor adalah bagaimana kelak pondok dan pesantrennya itu bisa berkembang sepeninggal dia. Sebab, Ali Muchdhor melihat tidak sedikit pondok yang tutup setelah kyainya meninggal dunia.

“Dulu saat awal-awal membangun pondok dan sekolah, saya angan-angan bikin pondok itu mudah. Andaikan saya meninggal siapa yang meneruskan pondok, itu yang saya pikirkan. Tapi, Alhamdulillah, setelah saya punya menantu, saya rintis sekolah. Sehingga, andaikan saya meninggal kelak, sudah ada penerusnya,’’ pungkas pria kelahiran Blora, 15 Juni 1955 ini.
Share:

Blog Archive

Conngratulations

header ads

Unordered List

3/recent/post-list

Support

3/random/post-list